Selasa, 26 Oktober 2010

capasitor

Kapasitor atau kondensator adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan energi listrik atau muatan listrik secara sementara.
Sifat Kapasitor:

  • Dapat menyimpan dan mengosongkan muatan listrik
  • Tidak dapat mengalirkan arus searah
  • Dapat mengalirkan arus bolak-balik
  • Untuk arus bolak-balik berfrekuensi rendah, kapasitor dapat menghambat arus
Kegunaan Kapasitor:
  • Tapis atau filter rangkaian penyearah
  • Kopel atau penggandeng dari satu tingkat ketingkat berikutnya dalam rangkaian penguat
  • Komponen rangkaian pembangkit frekuensi dan penala ( tuning )
  • Untuk menghemat daya listrik pada lampu neon
  • Menghilangkan bouncing ( loncatan api ) bila dipasang pada saklar.
Macam-macam kapasitor
  • Electrolytic Capacitor
Elektroda dari kapasitor ini terbuat dari alumunium yang menggunakan membran oksidasi yang tipis. Karakteristik utama dari Electrolytic Capacitor adalah perbedaan polaritas pada kedua kakinya. Biasanya jenis kapasitor ini digunakan pada rangkaian power supply, low pass filter , rangkaian pewaktu. Kapasitor ini tidak bisa digunakan pada rangkaian frekuensi tinggi.
1

  • Ceramic Capacitor
Kapasitor menggunakan bahan titanium acid barium untuk dielektriknya. Karena tidak dikonstruksi seperti koil maka komponen ini dapat digunakan pada rangkaian frekuensi tinggi. Biasanya digunakan untuk melewatkan sinyal frekuensi tinggi menuju ke ground. Kapasitor ini tidak baik digunakan untuk rangkaian analog, karena dapat mengubah bentuk sinyal. Jenis ini tidak mempunyai polaritas dan hanya tersedia dengan nilai kapasitor yang sangat kecil dibandingkan dengan kedua kapasitor diatas.
2
  • Trimmer Capacitor
Kapasitor jenis ini menggunakan keramik atau plastik sebagai bahan dielektriknya. Nilai dari kapasitor dapat diubah – ubah dengan cara memutar sekrup yang berada diatasnya. Didalam pemutaran diharapkan menggunakan obeng yang khusus, agar tidak menimbulkan efek kapasitansi antara obeng dengan tangan.
3
  • Tuning Capacitor
Kapasitor ini biasanya banyak sekali digunakan sebagai pemilih gelombang pada radio. Jenis dielektriknya menggunakan udara. Nilai kapasitansinya dapat dirubah dengan cara memutar gagang yang terdapat pada badan kapasitor kekanan atau kekiri.
4

Nilai Kapasitor
Untuk mencari nilai dari kapasitor biasanya dilakukan dengan melihat angka/kode yang tertera pada badan kapasitor tersebut. Untuk kapasitor jenis elektrolit memang mudah, karena nilai kapasitansinya telah tertera dengan jelas pada tubuhnya. Sedangkan untuk kapasitor keramik dan beberapa jenis yang lain nilainya dikodekan. Biasanya kode tersebut terdiri dari 4 digit, dimana 3 digit pertama merupakan angka dan digit terakhir berupa huruf yang menyatakan toleransinya. Untuk 3 digit pertama angka yang terakhir berfungsi untuk menentukan 10n, nilai n dapat dilihat pada tabel dibawah.
5

Cara Menguji Capasitor
6






Pengujian capasitor dilakukan dengan menghubungkan kaki-kaki capasitor pada ohmmeter seperti gambar diatas. Jika jarum ohmmeter bergerak menunjuk angka tertentu kemudian kembali ke posisi awal menandakan capasitor dalam kondisi baik. Sebaliknya jika jarum ohmmetr tidak kembali ke posisi semula menandakan capasitor dalam kondisi short.
Tegangan Kerja Capasitor (working voltage)
Tegangan kerja capasitor adalah tegangan yang boleh di berikan pada kapasitor tanpa menimbulkan letupan. Tegangan kerja capasitor yang baik digunakan dlm rangkaian adalah dua kali dari tegangan yang di berikan. Misalnya elco 2200µF/50V artinya dalam memberikan tegangan pada elco tidak boleh melebihi tegangan kerjanya yaitu 50 V dan elco ini baik jika digunakan pada tegangan 25 V.

Reaktansi Kapasitif
Pada rangkain RC, yang dilalui arus DC, proses yang terjadi adalah arus Ic akan mengisi terlebih dahulu. Setelah itu tegangan Vc menyusul. Proses pengisian arus pada kondensator dinamakan charge.
  • Dalam proses pengisian arus DC pada kondensator, arus bergerak terlebih dahulu
  • Setelah proses pengisian berlangsung, arus akan mengalir sampai kondensator menjadi jenuh (saturasi)
  • Setelah proses saturasi terpenuhi, arus akan berhenti mengalir dan seterusnya arus mutlak tidak akan mengalir
  • Selama proses penyimpanan arus, terjadi proses penyimpanan energi listrik dalam kondensator
7
Kondensator dialiri arus AC akan terjadi hal-hal sebagai berikut :
  • Arus Ic akan bergerak terlebih dahulu
  • Tegangan Vc akan tertinggal 90 derajat
8
Pada waktu kondensator dihubungkan ke sumber AC. Arus akan segera mengisi (charge) setelah itu tegangan Vc menyusul. Jadi tegangan Vc tertinggal ¼ fase atau 90o. Pada rangkaian ini akan terbentuk beda fase 90o. Tegangan Vc terhambat karena adanya reaktansi kapasitif pada kondensator C. Untuk mengetahui reaktansi kapasitif kondensator C dapat ditentukan dengan rumus :
9
Xc = reaktansi kapasitif dalam ohm
p = 3,14
f = frekuensi dalam Hertz
C = kapasitas kondensator dalam farad
Kesimpulan atas reaktansi kapasitif
  • Arus DC tidak dapat mengalir melalui kondensator
  • Makin rendah kondensator makin besar reaktansi kapasitifnya berarti makin besar hambatannya.
  • Makin tinggi frekuensi arusnya, makin kecil reaktansi kapasitifnya makin kecil pula hambatannya.
  • Kondensator dapat digunakan untuk filter frekuensi dan bypass arus AC.

Contoh Aplikasi Capasitor
  • Funsi kapasitor sebagai kopel antar tingkat penguat untuk memblokir arus DC
10
11
  • Fungsi capasitor sebagai tapis atau filter rangkaian penyearah
12






Rangkaian penyearah tanpa capasitor
13






Rangkaian penyearah dengan capasitor
14
Bentuk gelombang dengan filter capasitor

0 komentar:

Posting Komentar